Rabu, 28 November 2012

Puisi Di Kota Seni


Selasa, hari dimana tubuh bisa bangun pagi
Mendahului terbitnya sang mentari
Awan berkabut basah biasa dimusim dingin
Embun beku menutupi jendela kecilku
Sarapan berita pagi di negeriku semakin ngeri tak terkendali
Sapi depresi membenturkan kepala sampai berdarah
Fiuh..,manusia depresi menganggap berita ini sebagai komedi
Banyak lagi yang lain, lupa, sampai lupa gosok gigi

Sang surya menyambutku dengan cerah
Semua mahluk merindukan kehangatannya
Di kota Paris, kota impian di negeri dongeng
Aku menelusuri lorong-lorong kereta bawah tanah
Pengemis mengemis diantara orang-orang pelit mekilit
Pojokan yang tak lebih dari bau toilet gratis, pesing!
Musisi jalanan menyejukan hati kepalaku yang pusing
Dengan alunan nada khas musik bangsa Romania

Aku duduk di tempat duduk
Melihat tingginya menara Eiffel yang berdiri tegak, gagah
Besi tua karatan terlihat sangat mempesona dari kejauhan
Sambil mengenang kembali hari-hariku yang lalu
Kenyataan yang tak seindah mimpi
Mimpi yang tak seindah kenyataan
Sadar tak sadar semua terbayarkan

Ditanganku tersimpan beribu harapan
Ku genggam erat berdarah tak pernah lelah sampai tercapai
Pergeseran jaman mengantarkanku pulang
Kembali ke tanah suci ibu pertiwi


Sengkuni, Meaux 26/11/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar