Minggu, 18 November 2012

Tentang Bumi


Malam gelap tak seorang pun melihat
Dengan mata mendelik polisi bersiaga
Langkah melangkah ke samping mengambil haluan
Tak peduli apa yang terjadi dikala lirik tak tercipta

Angin ribut mengganggu ketenangan daun tenang
Menutupi bangkai burung yang tergilas roda bumi
Dunia terus berputar pada porosnya yang keropos
Tak mengenal lelah tak mengenal sakit untuk bangkit
Dewa-dewa masih berpesta di kahyangan malam
Tanah ibu pertiwi semakin ketakutan menghadapi perkembangan
Rakusnya dunia sulit dibendung dengan tedung
Ayah ibu tak lagi menjadi sandaran hati
Anak-anak kesana kemari mencari dan berlari

Konspirasi menjadi alasan revolusi
Dimana kala hewan dan tumbuhan hanya bisa mengalah
Semua yang ada berawal dari tiada dan akan kembali ketiada
Selamat tidur malam
Mimpi-mimpi ku selalu indah walaupun harus melewati neraka


Sengkuni, Chessy 17/11/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar