Selasa, 06 November 2012

Annecy


Orang-orang menyebutnya jembatan cinta
Di kota dengan suasana pedesaan
Di negeri yang terkenal dengan keromantisannya
Mencicipi anggur berkali-kali bukan karena ketagihan
Tapi karena betah bercakap-cakap dengannya
Suasana hangat dan lembut membuat ku terhanyut
Bisikannya didaun telingaku yang kecil
Dengan suaranya yang khas dan bahasa ibu pertiwi
Seperti peri yang sedang melantunkan tembang cinta 
Hatiku gelisah tat kala ia menatapku dengan senyuman
Berhentilah, jangan sampai kegelisahanku menjadi-jadi
Apakah kegelisahan ini pertanda aku jatuh cinta
Suasana semakin menggoda dan menggelora
Aku tak tahan, aku melumat bibirnya yang merah
Sambil memeluk tubuhnya yang semok
Rasanya tak ingin ku beranjak pergi dari tempat duduk
Mungkin begitu juga dengannya
Namun suasana tiba-tiba menjadi hening dan kaku
Apakah ia merasa berdosa, atau mungkin tidak suka
Aku merasa lebih suci bercinta denganmu
Daripada turun berperang membunuh para musuh
Bisikku sambil ia rebahkan kepalanya di pundakku

Beberapa bulan kemudian
Untuk kedua kalinya aku kembali ke kota itu
Yang jelas tak kusampaikan alasan rindu dengan suasana yang lalu
Ia cukup tahu jika gitar dipunggungku datang untuk menghibur
Melupakan sejenak kegiatan sekolah diwaktu libur
Kami pergi ke gunung untuk menghirup udara yang lebih sejuk
Mengitari danau dengan perahu sambil memberi makan angsa-angsa
Lalu kami berpindah menuju ngarai yang indah
Di sebuah batu yang besar aku tidur terlentang
Menikmati panasnya trik sinar mentari
Ia hanya duduk bersila sambil memejamkan matanya yang sipit
Begitu indah, diam saja ia terlihat menggoda
Ingin sekedar ku kecup bibirnya
Namun aku tak sanggup, hanya berhenti tepat didepan hidungnya

Sang mentari bathara surya mulai terbenam
bersamaan dengan munculnya sang rembulan purnama
Langit begitu bersih dari kotoran awan
Dan terlihat ramai dengan kelap kelip bintang-bintang
Kami berdua duduk dijendela kamar
Menikmati makan malam sambil melihat anggunnya purnama
Suasana sederhana nan romantis yang tak ternilai harganya
Ia memintaku untuk bernyanyi sebelum tidur
Aku memintanya untuk berdongeng sebelum tidur
Nyanyian dan cerita itu membuat hening menjadi canda tawa
Kami semakin dekat, dekat layaknya kekasih
Kekasih yang sedang dimabuk cinta


Sengkuni, Meaux 07/11/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar